Remaja Pelaku Penembakan Sekolah Colorado Dihukum Kurungan Penjara Seumur Hidup

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 25 Juli 2020, 11:58 WIB
Remaja Pelaku Penembakan Sekolah Colorado Dihukum Kurungan Penjara Seumur Hidup
Pelayat di pemakaman Kendrick Castillo, yang terbunuh di STEM School Highlands Ranch di Colorado pada 7 Mei 2019/Net
rmol news logo Alec McKinney seorang remaja asal Colorado dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada Jumat (24/7). McKinney terlibat dalam insiden penembakan di sekolah negeri di daerah Denver pada tahun lalu yang menewaskan seorang siswa dan delapan lainnya terluka.

Hukuman itu diberikan oleh Pengadilan Distrik Douglas County kepada remaja 17 tahun itu. insiden penembakan itu sendiri terjadi di Sekolah Sains, Teknologi, Teknik dan Matematika (STEM) di Highlands Ranch, Colorado, pada 7 Mei 2019.

Seorang rekan terdakwa yang ikut terlibat dalam insiden penembakan, Devon Erickson (19), juga dinyatakan bersalah. Dia dijadwalkan akan menghadapi persidangan pada bulan September mendatang.

Pada Februari lalu, McKinney mengaku bersalah atas pembunuhan, percobaan pembunuhan, dan konspirasi, serta tuduhan terkait insiden berdarah itu. Di bawah hukum Colorado ia berhak mendapatkan pembebasan bersyarat setelah 40 tahun ia menjalani hukuman penjara kelak, karena dianggap masih berusia remaja.

Sebelum dijatuhi hukuman, McKinney yang terisak meminta maaf kepada para korban dan mengatakan ia bertanggung jawab atas rasa sakit yang ditimbulkannya.

"Aku tidak ingin hukuman yang lebih ringan," kata McKinney, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (25/7).

Polisi mengatakan insiden berdarah itu telah menewaskan seorang siswa berusia 18 tahun, Kendrick Castillo, ketika ia mencoba menghentikan aksi salah seorang penembak. Delapan teman sekelasnya mengalami luka-luka.

Selama persidangan yang penuh emosional, ayah Castillo, John Castillo, menyebut McKinney seorang pengecut dan mengatakan ia hanya menumpahkan "air mata buaya."

"Ini benar-benar air mata," kata Castillo yang dimaksud dengan tangisnya sendiri, suaranya tercekat dengan emosi. "Aku mengutukmu ke neraka."

Dalam surat perintah penangkapan McKinney, ia mengakui telah merencanakan penembakan di sekolahnya sebagai aksi balas dendam atas intimidasi yang dilakukan teman sekelasnya.

Polisi mengatakan sebelum melakukan aksi penembakan, McKinney dan Erickson mengkonsumsi kokain dan mencuri tiga pistol dan senapan milik orangtua Erickson.

Erickson, yang menurut jaksa ikut menembak Castillo, menghadapi tuntutan hukuman seumur hidup wajib tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat jika terbukti melakukan pembunuhan tingkat pertama karena ia adalah seorang dewasa pada saat insiden itu terjadi. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA