Menlu mengatakan bahwa siapa saya yang mendukung solusi militer untuk mengatasi konflik Libya hanya akan melahirkan kesia-siaan.
"Satu-satunya solusi di Libya adalah solusi politik. Kami telah mengatakan hal yang sama sejak awal," kata Mevlut, seperti dikutip dari
AA, Selasa (21/7).
"Hingga hari ini, mereka yang lebih suka solusi militer dikalahkan di lapangan dan gagal," katanya.
Cavusoglu menyampaikan hal tersebut saat menggelar konferensi pers bersama dengan Menlu Niger, Kalla Ankourao di ibukota Niamey. Cavusoglu tiba di Niger, tepat di selatan Libya, pada perhentian kedua dari tur tiga negara di Afrika Barat.
Sejak April 2019, pasukan tidak sah panglima perang Libya Khalifa Haftar telah melancarkan serangan terhadap ibu kota Tripoli dan bagian lain Libya barat laut, yang mengakibatkan lebih dari 1.000 kematian, termasuk perempuan dan anak-anak sipil.
Namun, pemerintah Libya baru-baru ini meraih kemenangan signifikan, mendorong pasukan Haftar keluar dari Tripoli dan kota Tarhuna yang strategis.