Hari-hari keluarga Fusco hanya diisi dengan bertemu dokter, sesi terapi fisik, hingga mengonsumsi obat-obatan.
Selama tiga bulan terakhir, keluarga Fuscos yang tinggal di New Jersey, Amerika Serikat (AS), diliputi awan hitam. Sama-sama berjuang untuk hidup, bahkan ketika lima orang di antara mereka meregang nyawa.
Mereka adalah ibu, tiga saudara kandung, dan bibi.
Sementara itu, 19 anggota keluarga lainnya dinyatakan sembuh. Meski tidak bisa mengembalikan kehidupan dan tubuh normal mereka.
Joe Fusco, misalnya. Pria 49 tahun tersebut kehilanggan 55 pound berat badan setelah 30 hari hidup dengan ventilator.
Saudarinya, Maria Reid, 44 tahun, masih mengalami halusinasi setelah 20 hari koma. Psikisnya juga terguncang ketika mengetahui putrinya yang berusia 10 tahun meninggal karena virus tersebut.
"Ini belum berakhir. Setidaknya ini belum berakhir," ujar Joe Fusco.
"Aku ingin membantu seseorang. Aku tidak ingin orang lain kehilangan lima anggota keluarga," tambahnya.
Keluarga Fusco merupakan salah satu titik awal penyebaran virus corona baru di AS. Mereka bahkan menjadi subjek bagi setidaknya tiga studi ilmiah.
Kisah keluarga Fusco menjadi peringatan akan risiko buruknya penyakit ketika jarak sosial tidak terpenuhi.
BERITA TERKAIT: