Melansir
The Telegraph, ledakan tersebut terjadi di klinik Sina At'har pada Selasa (30/6). Pada awalnya, pihak berwenang mengatakan korban jiwa mencapai 13 orang.
Namun jurubicara Departemen Pemadam Kebakaran Teheran, Jalal Maleki, mengungkap, jumlah korban meningkat menjadi 19 orang meninggal dunia.
Mengutip Maleki, kantor berita
IRNA melaporkan, korban tewas termasuk 15 wanita dan 4 pria. Sementara 20 orang lainnya berhasil diselamatkan. Totalnya, ada 25 karyawan yang berada di klinik saat ledakan terjadi.
Wakil Gubernur Teheran, Hamidreza Goudarzi, mengatakan, penyebab ledakan karena kebocoran tabung gas medis di klinik.
TV pemerintah menyebut, ada potensi ledakan tambahan karena masih ada sejumlah tabung oksigen yang tersisa di pusat medis.
Dari video yang tersebar di media sosial, terlihat ada beberapa kali ledakan yang terjadi seiring dengan naiknya asap hitam pekat ke langit. Terlihat juga pemadam kebakaran menggunakan tangga untuk mencapai atap gedung klinik.
Dari video lain juga terlihat warga di Tajrish Bazaar berkumpul di luar gedung meski polisi memblokir jalan ke sana.
Pekan lalu, sebuah ledakan terjadi di dekat situs militer dekat Teheran. Kementerian Pertahanan Iran menyebut, ledakan terjadi karena kebocoran tanki.
BERITA TERKAIT: