Kebocoran gas kimia yang terjadi di pabrik LG Polymers tersebut terjadi pada Kamis (7/5). Insiden tersebut membuat 9 orang meninggal dunia dan lebih dari 300 orang dilarikan ke rumah sakit.
Menurut komisaris perusahaan, styrene bocor dari pabrik pada dini hari. Namun, saat ini kebocoran gas sudah dikendalikan.
"Kami melihat kerusakan yang sebenarnya, penyebab kematian dan rincian insiden itu," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan seperti dilansir
Reuters.
Sementara itu Komisaris Greater Visakhapatnam Municipal Corporation, Srijana Gummalla, mengatakan pabrik tersebut telah dibuka kembali dalam beberapa hari terakhir setelah India melonggarkan penguncian nasional, yang telah diberlakukan pada 25 Maret untuk menahan penyebaran virus corona baru.
Seorang Asisten Komisaris Polisi di Visakhapatnam, Swarupa Rani, mengatakan setidaknya 9 orang telah meninggal dan sekitar 300 hingga 400 orang masih dirawat di rumah sakit.
Sebanyak 1.500 orang juga sudah dievakuasi, termasuk warga dari desa tetangga atau daerah dalam radius 3 km dari pabrik.
Video yang tersebar di media sosial menunjukkan pekerja darurat di daerah itu bergegas untuk membantu para korban, beberapa di antaranya tampak lesu dan bingung.
Sejumlah korban berbaring di tepi jalan tak sadarkan diri, sembari beberapa sukarelawan mengipasi mereka dan yang lainnya bergegas membawa mereka ke ambulans.
Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan bahwa ia telah berbicara dengan para pejabat dari kementerian dalam negeri federal dan Otoritas Manajemen Bencana Nasional untuk memantau insiden tersebut.
"Saya berdoa untuk keselamatan dan kesejahteraan semua orang di Visakhapatnam," kata Modi dalam akun Twitter-nya.
BERITA TERKAIT: