Dalam konferensi pers pertamanya sejak pulih dari Covid-19, Johnson memberikan harapan pada waga Inggris, meski tetap meminta mereka untuk tetap melakukan pembatasan gerak.
"Saya dapat informasi hari ini bahwa untuk pertama kalinya, kita melewati puncak penyakit ini. Kita melewati puncaknya dan kita berada di lereng yang menurun, dan kita memiliki banyak alasan untuk berharap dalam jangka panjanh," ujar Johnson seperti dilansir
CNA.
"Sangat penting untuk kita sekarang ini tidak kehilangan kendali dan membuat gunung yang bahkan lebih besar," tambahnya merujuk pada kekhawatiran kurva gelombang kedua infeksi yang lebih buruk.
Inggris sendiri saat ini memiliki jumlah korban Covid-19 tertinggi kedua di Eropa dengan 26.711 orang meninggal dunia. Pada Kamis (30/4), jumlah kasus yang dikonfirmasi di Inggris naik sebanyak 6.032 menjadi 171.253 kasus.
Selain di hadapkan dengan persoalan krisis kesehatan, Inggris juga dibuat kewalahan dengan meningkatnya angka pengangguran dan banyaknya perusahaan yang lumpuh, membuat pemerintah mulai berhati-hati untuk melirik opsi pelonggaran kuncian.
Johnson bahkan berjanji untuk menerapkan strategi pelonggaran kuncian. Namun, ia mengatakan, tanggal atau pun setiap perubahan akan ikut didorong dengan saran dari para ahli dan data ilmiah.
BERITA TERKAIT: