Selasa (21/4), WHO mengungkapkan, semua bukti yang ada saat ini menunjukkan bahwa virus corona yang pertama kali diidentifikasi di China pada akhir tahun lalu berasal dari hewan, yakni kelelawar.
"Semua bukti yang ada menunjukkan bahwa virus tersebut berasal dari hewan dan bukan merupakan virus yang dimanipulasi atau dikonstruksi di laboratorium atau tempat lain," ujar jurubicara WHO, Fadela Chaib.
"Mungkin saja kemungkinan virusnya berasal dari hewan," tambahnya saat melakukan konferensi pers di Jenewa seperti dimuat
CNA.
Chaib menjelaskan, masih belum jelas mengapa virus tersebut bisa melompati pengalang spesies, tetapi "pasti" ada hewan sebagai inang perantaranya.
Pernyataan WHO tersebut tampaknya ditujukan kepada Amerika Serikat dan kawan-kawannya.
Di mana pada pekan lalu, Presiden Donald Trump mengungkapkan pihaknya tengah melakukan penyelidikan mengenai asal muasal virus tersebut.
Hal yang sama juga dilakukan oleh Australia yang meminta diadakannya penyelidikan internasional terkait sumber virus.