Pernyataan tersebut Navarro ungkapkan kepada Fox Business Network pada Senin (20/4). Di mana akhir-akhir ini AS gencar menyerang China terkait dengan transparansinya.
"Salah satu alasan mengapa mereka mungkin tidak membiarkan kami masuk dan memberi kami data tentang virus ini lebih awal adalah mereka berlomba unutk mendapatkan vaksin," ujar Navarro.
"Mereka berpikir ini hanya perlombaan bisnis sehingga mereka dapat menjual vaksin ke seluruh dunia," tambahnya seperti yang dikutip
CNA.
AS memang menjadi negara paling parah yang dihantam virus corona baru. Selama ini, AS dan negara-negara Barat telah berulang kali meminta Beijing untuk berbagi data mengenai wabah yang pertama kali muncul di Kota Wuhan tersebut.
"Tapi kita akan mengalahkan mereka. Kita akan mengalahkan mereka karena kepemimpinan Presiden (Donald) Trump. Kita akan mengalahkan mereka karena HHS (Departemen Kesehatan Dan Layanan Kemanusiaan AS) telah mendapatkan pacuan kuda lima perusahaan," tegas Navarro.
Navarro yang merupakan kritikus tajam China sekaligus Direktur Kebijakan Perdagangan dan Manufaktur dinobatkan Trump tugas untuk menangani jalur pasokan barang dan jasa terkait pandemik.
Hingga saat ini, belum ada vaksin atau pengobatan yang terbukti ampuh bisa menyembuhkan Covid-19.
AS saat ini sudah memiliki lebih dari 760 ribu kasus infeksi dengan lebih dari 41.100 orang meninggal dunia.
BERITA TERKAIT: