Wanita kelahiran Taipei, 31 Agustus 1956 itu menggunakan sosial media sebagai alat diplomasinya untuk memperkuat partisipasi Taiwan dalam komunitas global. Media sosial yang sering dia gunakan salah adalah Twitter.
Untuk diketahui, akun Twitter resminya,
@iingwen, memiliki satu juta pengikut per akhir pekan ini (Minggu, 19/4).
Tsai sendiri mengakui bahwa media sosial adalah alat yang efektif untuk berkomunikasi secara terbuka dengan dunia. Hal itu dia ungkapkan dalam video pendek yang diunggah di akun Twitternya pada Jumat (17/4).
"Taiwan ingin terlibat dengan dunia. Dan media sosial memberi kita platform terbuka dan bebas untuk memasuki percakapan global," kata Tsai dalam video tersebut.
"Pandemi tidak memiliki batas. Tetapi untungnya bagi kita, media sosial juga melampaui jarak," sambungnya, merujuk pada pandemi virus corona atau Covid-19 yang saat ini tengah menimpa banyak negara dan wilayah di seluruh dunia.
Lebih lanjut Tsai menyebut, media sosial membantu Taiwan terhubung dengan dunia.
"Datang bersama dan berbagi cerita mengingatkan kita bahwa kita tidak sendirian. Kita akan melewati ini. Dan kita akan melakukannya bersama," kata Tsai, dalam video yang juga memamerkan upaya Taiwan untuk memerangi pandemi virus corona di pulau itu.
Tsai menyebut, negara dan warganya bersedia untuk untuk membantu dalam komunitas internasional melawan pandemi ini.
Ini bukan kali pertama Tsai membagikan pesan melalui Twitter.
Sejak Januari tahun ini, Tsai rutin membuat cuitan soal upaya Taiwan untuk memerangi virus corona. Termasuk di antaranya adalah sumbangan jutaan masker dari Taiwan untuk petugas kesehatan di negara-negara di seluruh dunia.
Sejak saat itu juga, cuitannya di Twitter semakin menyita perhatian publik, bukan hanya di Taiwan tapi juga di luar Taiwan.
Terlebih, awal tahun ini, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Progresif Demokratik (DPP) Sidney Lin juga meminta agar lebih banyak orang Taiwan untuk mengikuti Tsai di Twitter dan membagikan kisah insipiratif soal upaya Taiwan memerangi virus corona kepada dunia.
Hal itu penting, karena menurutnya agar publik dunia tidak hanya mengkonsumsi kisah soal Taiwan dari versi China.
Twitter juga menjadi alat tersendiri bagi Tsai untuk menunjukkan bagaimana Taiwan sebenarnya, dan bukan hanya Taiwan dari sudut pandang China.
Selain itu, Tsai juga menggunakan Twitter untuk berkomunikasi secara terbuka dengan para pemimpin dunia lainnya. Sebagai contoh, pada 7 April lalu, Tsai membuat cuitan soal ucapan terimakasihnya kepada Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.
Di pos lain hari itu, Tsai menawarkan untuk menyumbangkan masker bedah dan perlengkapan medis ke Jepang.
Sebagai tanggapan, Perdana Menteri Jepang Abe Shinzo me-retweet cuitan Tsai dan berterima kasih kepada Taiwan atas dukungan hangatnya.
Tidak berhenti sampai di situ, Tsai baru-baru ini juga membuat cuitan untuk mengucapkan selamat Festival Songkran dalam bahasa Thailand dan Inggris. Songkran adalah Tahun Baru Thailand.
Mengutip
Taiwan News, Tsai sendiri sebelumnya bukan pengguna aktif Twitter. Akun Twitternya tidak digunakan selama bertahun-tahun sebelum dia mengaktifkannya kembali pada 15 Januari 2017, atau sembilan bulan setelah dia menjabat sebagai orang nomor satu di Taiwan.
Hal itu dilakukan Tsai sebagai jendela bagi dunia untuk melihat Taiwan ketika China mengintensifkan upayanya untuk mengisolasi Taiwan secara internasional.
Namun sejak pandemi virus corona, dia semakin aktif membuat cuitan untuk membagikan informasi soal bagaimana Taiwan melawan virus tersebut.
Twitter sendiri sebenarnya bukan media sosial utama yang digunakan oleh masyarakat Taiwan. Meski banyak politisi Taiwan yang menggunakan Twitter untuk mengirim pesan mereka kepada audiens internasional, Twitter masih menjadi pemain ketiga di Taiwan dalam hal media sosial. Hal itu terungkap dalam Laporan Internet Taiwan 2019 yang diterbitkan oleh 8 Informasi Jaringan Taiwan Center pekan lalu.
Laporan itu mengatakan, 79,2 persen dari warga Taiwan yang disurvei antara September dan November tahun lalu menggunakan media sosial online, di antaranya 98,9 persen menggunakan Facebook, 38,8 persen menggunakan Instagram dan hanya 5,6 persen menggunakan Twitter.
Sementara itu, menurut situs web perusahaan pemasaran media sosial Socialbakers, Tsai Ing Wen merupakan pengguna Twitter dengan followers terbanyak di Taiwan, yakni 1 juta.
BERITA TERKAIT: