RMOL. Pemerintah Kuba mendesak industri tekstilnya untuk segera memproduksi masker. Selain itu, warga juga disarankan membuat masker sendiri. Di tengah krisis ekonomi, Kuba sedang bersiap menghadapi hal-hal tak terduga akibat wabah virus corona. Termasuk berkurangnya persediaa masker di seluruh dunia.
Pejabat negara mengatakan sejauh ini belum ada kasus kematian yang dikonfirmasi. Mereka telah menggalang kampanye tentang cara menangkal infeksi, melalui diskusi di tempat kerja, pertemuan masyarakat, dan melalui media pemerintah.
"Kita bisa membuat (masker) di rumah menggunakan bahan seperti katun, kain, linen," ujar pemerintah melalui surat kabar 5 de Septiembre, milik pemerintah, melansir
Reuters, Kamis (12/3).
"(Masker dari kain) ini bisa dicuci dan kita bisa membawa beberapa, tergantung pada berapa jam kita akan berada di ruang publik atau daerah dengan banyak orang," tulis pemerintah.
Sementara penduduk negara lain telah mengantri di apotek dan toko untuk membeli masker bedah dan debu saat epidemi menyebar, Kuba belum memiliki masker sejenis itu yang dijual untuk umum.
Tetapi pejabat pemerintah mengatakan minggu ini mereka ingin memastikan seluruh penduduk dapat membeli masker buatan pabrik industri atau membuat masker mereka sendiri.
Kuba tengah mengalami resesi karena sanksi AS, juga kekurangan pasokan barang-barang pokok termasuk obat-obatan. Padahal saat ini semua itu sangat dibutuhkan untuk menghadapi virus corona.
Kuba mengkonfirmasi kasus pertama virus corona pada Selasa (10/3). Empat wisatawan Italia yang bermalam di penginapan di kota selatan Trinidad setelah tiba dari Bandara Havana pada Senin (9/3), menunjukkan gejala pernapasan dan dibawa ke rumah sakit.
Keesokan harinya, pihak rumah sakit mengumumkan bahwa tiga dari empat wisatawan itu terbukti positif virus corona.
BERITA TERKAIT: