Rumor yang menyatakan bahwa Clinton akan ikut bertanding pada pilpres untuk ketiga kalinya memang sudah terdengar sejak pencalonan dari Partai Demokrat dimulai pada Juni 2019.
Entah hanya sebatas guyonan atau serius, mantan Menteri Luar Negeri AS itu menyatakan keinginannya untuk kembali maju ketika menghadiri Festival Film Sundance, Senin (27/1). Ketika itu, Clinton ditanya perihat niatnya untuk memasuki kampanye nominasi Demokrat.
"Ya. Saya tentu merasakan dorongan karena saya merasa Pilpres 2016 adalah waktu yang sangat aneh dan hasil yang aneh," jawabnya seperti yang dimuat
Sputnik.
Setelah Pilpres 2016, Clinton memang menyalahkan Senator dari Vermont, Bernie Sanders yang tidak memberikan dukungan yang cukup sehingga ia harus mengikhlaskan posisi presiden kepada pebisnis, Trump.
Kendati begitu, Clinton mengungkapkan, bagaimana pun hasilnya nanti, dia akan tetap mendukung calon presiden yang telah dipilih oleh Demokrat.
"Semakin banyak kita belajar, semakin banyak yang tampaknya (yang) menjadi masalah. Tetapi saya akan mendukung orang-orang yang berjalan sekarang dan melakukan segala yang saya bisa untuk membantu memilih calon Demokrat. Saya hanya berpikir kita harus menang," ujar mantan Senator dari New York ini.
Clinton juga menjelaskan, AS tidak bisa menunggu empat tahun lagi di bawah kepemimpinan Trump.
"Saya pikir itu akan sangat berbahaya bagi demokrasi kita, dan saya akan melakukan apapun yang saya bisa untuk memastikan Demokrat menang kali ini," tegasnya.
BERITA TERKAIT: