Lima negara yang terdiri Kanada, Ukraina, Swedia, Afghanistan, dan Inggris juga menuntut diadakannya penyelidikan internasional secara menyeluruh, independen, dan transparan.
Dalam insiden tersebut, seluruh penumpang dan awak Boeing 737-800 yang berjumlah 176 orang meninggal dunia. Data dari otoritas setempat menyebut pesawat itu membawa 82 warga Iran, 63 warga Kanada, 11 warga Ukraina, 10 warga Swedia, 4 warga Afghanistan, 3 warga Jerman, dan 3 warga Inggris.
Sebelumnya, lima negara itu juga meminta agar pihak Iran melakukan proses identifikasi para korban secara bermartabat dan transparan. Serta mengikuti keinginan para keluarga korban untuk memulangkan jenazah karabatnya yang meninggal dunia.
“Mata komunitas internasional tertuju kepada Iran saat ini. Saya pikir Iran punya pilihan, dan dunia sedang menonton," ujar Menteri Luar Negeri Kanada Francois-Philippe Champagne dalam konferensi pers di London pada Kamis (16/1), seperti dimuat
Reuters. Sebelum melakukan konferensi pers, para Menteri Luar Negeri dari lima negara berkumpul di Komisi Tinggi Kanada di London untuk menyalakan lilin dan memperingati para korban.
Dikatakan oleh Menteri Luar Negeri Ukraina, Vadym Prystaiko, dirinya sudah melakukan komunikasi dengan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarid mengenai proses pemulangan jenazah para korban. Nantinya, setelah diidentifikasi, para korban akan dipulangkan ke Ukraina pada Minggu (19/1).
BERITA TERKAIT: