Kelima perwira militer tersebut melarikan diri ke wilayah Brasil tidak lama setelah melakukan aksi serangan pada tangga 22 Desember lalu.
Maduro menekankan bahwa Brasil diikat oleh hukum internasional untuk menyerahkan kelima orang tersebut.
"Seorang pembelot militer yang memasuki negara lain dan ditahan harus segera diserahkan," kata Maduro dalam pidato televisi pemerintah akhir pekan lalu.
"Lebih cepat daripada nanti, para teroris ini akan berada di tangan keadilan Venezuela," tambahnya, seperti dimuat
Press TV (Minggu, 29/12).
Diketahui bahwa pekan lalu sekelompok orang menyerbu unit militer Venezuela di negara bagian selatan Bolivar di dekat perbatasan dengan Brasil. Dalam aksi tersebut, seorang tentara meninggal dunia dan para perwira tersebut mencuri sejumlah senjata dari unit militer itu.
Maduro menuduh Kolombia, Peru, dan Brasil terlibat dalam serangan itu. Namun tuduhan itu dibantah oleh ketiga negara tersebut.
Dia menambahkan bahwa sebanyak tiga tersangka telah ditahan, namun lima lainnya melarikan diri ke Brasil. Pemerintah Venezuela sendiri sejauh ini telah menemukan 111 dari 120 senapan dan delapan dari sembilan peluncur granat yang telah dicuri dalam serangan itu.
Sementara itu, pemerintah Brasil mengatakan dalam sebuah pernyataan di awal minggu bahwa pihaknya sedang memproses klaim suaka dari lima tentara Venezuela. Sumber militer Brazil mengatakan bahwa para tentara itu terkait dengan serangan 22 Desember di Venezuela.
BERITA TERKAIT: