"Kami adalah tahanan asing di Penjara Qingpu Sanghai China. Dipaksa untuk bekerja di luar kehendak kami. Tolong kami dan beritahu organisasi kemanusiaan. Gunakan link ini untuk menghubungi Mr. Peter Humphrey," tulis para tahanan yang mengaku mengemas Kartu Natal tersebut sembari menyertakan tautan, seperti dimuat
Reuters, Senin (23/12).
Dilaporkan
The Sunday Times, pesan tersebut ditemukan oleh seorang gadis 6 tahun, Florence Widdicombe, saat membeli Kartu Natal di salah satu gerai Tesco di Inggris.
Ayahnya kemudian menghubungi Peter Humphrey yang ternyata adalah seorang mantan jurnalis dan penyelidik penipuan perusahaan Inggris yang ditahan di penjara yang sama pada 2014 hingga 2015, melalui LinkedIn.
Namun demikian, Humphrey mengatakan tidak mengetahui identitas para tahanan dan ragu jika mereka mengenal dirinya yang telah dibebaskan pada Juni 2015.
Humphrey kemudian bercerita, selama 23 bulan dipenjara dengan tuduhan memperoleh catatan pribadi warga negara China dan menjual informasi kepada klien, ia tidak mengira kegiatannya di China adalah ilegal.
Merespons kejadian ini, toko ritel raksasa Inggris, Tesco langsung menarik pasokan kartu Natal dari China pada Minggu (22/12) seiring dilakukannya penyelidikan.
Sementara itu, dalam konferensi pers, jurubicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang membantah telah terjadi kerja paksa terhadap tahanan asing.
"Saya dapat mengatakan dengan bertanggung jawab, menurut lembaga terkait, penjara Qingpu Shanghai tidak memiliki masalah dengan tahanan asing yang dipaksa bekerja," ujar Geng.
BERITA TERKAIT: