Tepatnya Kamis (14/11) pukul 08.00 pagi waktu setempat, perhimpunan mahasiswa HKPU mengatakan bahwa gas air mata ditembakkan ke kampus mereka. Setelah sebelumnya polisi melakukan hal yang sama pada Chinese University of Hong Kong yang dianggap sebagai "pabrik senjata".
Dilansir dari
Channel News Asia, ribuan mahasiswa membentuk barikade di dalam kampus-kampus Hong Kong, memblokir pintu masuk, dan menduduki jalan-jalan di sekitar.
Mereka menyiapkan makanan, batu bata, bom molotov, dan senjata untuk mempertahankan diri ketika bentrok dengan polisi.
Para demonstran mahasiswa ini bahkan memblokade pintu masuk ke Cross-Harbor Tunnel yang menghubungkan Pulau Hong Kong ke daerah Kowloon. Alhasil, tindakan ini dibalas oleh polisi dengan menembak gas air mata di dekat terowongan.
Akibat dari insiden ini, biro pendidikan kota mengumumkan bahwa semua sekolah akan ditutup pada Kamis karena masalah keamanan. Sementara beberapa universitas juga mengumumkan tidak akan membuka kelas di kampus untuk sisa tahun ini terhitung mulai hari ini.
Sehari sebelumnya, pengunjuk rasa dan petugas keamanan juga telah terlibat bentrokan hebat. Menurut pihak berwenang, bentrokan itu membuat 64 orang terluka dan 2 diantaranya berada dalam kondisi kritis.
Menanggapi ini, Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam langsung bertemu dengan para pejabatnya untuk mencari langkah-langkah baru untuk menangani krisis.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.