"Dari kebakaran yang telah terjadi, 41 persen berada di kawasan lindung dan 30 persen di hutan," ujar Menteri Lingkungan Hidup untuk wilayah timur Santa Cruz, Cinthia Asin seperti yang dilansir oleh Associated Press, Kamis (5/9).
Lebih lanjut, Asin mengatakan bahwa selama awal September, sekitar 751 titik kebakaran baru muncul,sebagian besar di daerah hutan.Saat ini pemerintah Bolivia tengah tengah melanjutkan upaya memadamkan api.
Menteri Luar Negeri Bolivia, Diego Pary mengatakan, pemerintah telah menghabiskan 11 juta dolar AS untuk memadamkan api dan memiliki 2 juta dolar AS sebagai tambahan dari kerja sama internasional.
Untuk memadamkan api, sebuah helikopter supertanker Boeing 747 yang mampu membawa 75.000 liter air dan sekitar 4.000 petugas pemadam kebakaran dan personel militer dikerahkan.
Presiden Bolivia, Evo Morales mengumumkan pada Rabu (4/9) sebelumnya ia sedang mengharapkan kedatangan tiga helikopter berkapasitas 16.000 liter serta sebuah pesawat Rusia dengan kapasitas 50.000 liter untuk membantu pemadaman.
Sebelumnya, para aktivis lingkungan menyalahkan hukum yang diberlakukan Morales karena telah mendorong pembakaran hutan untuk memperluas produksi pertanian.
Pemerintah Bolivia baru-baru ini memberi wewenang kepada para petani untuk membakar 20 hektar yang diyakini berkontribusi dalam kebakaran di ribuan titik hutan. Sementara itu pemerintah sendiri menghubungkan api dengan cuaca kering dan angin.
BERITA TERKAIT: