Dilansir dari Channel News Asia, Otoritas Moneter Singapura (MAS) pada Rabu (4/9) telah menurunkan target pertumbuhan ekonominya. Untuk tahun ini, pertumbuhan ekonomi Singapura diperkirakan hanya akan mencapai 0,6 persen. Angka tersebut jauh lebih rendah dari target sebelumnya sebesar 2,1 persen pada Juni.
Penurunan target ini dilakukan setelah diketahui pertumbuhan ekonomi Singapura pada kuartal kedua 2019 hanya sebesar 0,1 persen. Padahal sebelumnya diproyeksikan angka ini bisa mencapai 1,6 persen.
Bulan lalu, Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura juga telah menurunkan perkiraan pertumbuhan untuk 2019 menjadi antara 0 hingga 1 persen. Dengan industri manufaktur diperkirakan mengalami penurunan hingga 2,4 persen dari sebelumnya yang hanya 0,2 persen. Sedangkan untuk industri retail, diperkirakan turun 2,8 persen dari sebelumnya 0,3 persen.
Di industri konstruksi, pertumbuhan diperkirakan hanya mencapai 2,7 persen dari sebelumnya 3,5 persen. Sedangkan untuk akomodasi dan makanan diperkirakan tumbuh 0,8 persen dari sebelumnya 1,4 persen. Ekspor domestik non-minyak Singapura juga diperkirakan akan merosot hingga 9,2 persen.
Berbeda dengan industri-industri tersebut, untuk keuangan dan asuransi, Singapura memiliki ekspektasi pertumbuhan 4,3 persen, meningkat dari angka sebelumnya yang hanya 3,8 persen.
BERITA TERKAIT: