Seperti yang dilansir Reuters, Trump bahkan mengangkat alisnya ketika wartawan mempertanyakan penambahan tarif impor China sebesar lima persen.
"Presiden Trump menanggapi dengan tegas karena ia menyesal tidak menaikkan tarif lebih tinggi," ujar Jurubicara Gedung Putih, Stephanie Grisham pada Minggu (25/8) ketika mengklarifikasi pernyataan Trump.
Beberapa jam setelah China mengumumkan tarif balasan atas produk AS senilai 75 miliar dolar AS, Jumat (23/8), Trump mengatakan akan menambah bea impor sebesar 5 persen terhadap produk China senilai 550 miliar dolar AS.
Aksi dua kekuatan ekonomi dunia ini sangat disesalkan oleh banyak pihak. Karena hal ini telah memicu kerusakan pertumbuhan global dan meningkatkan kekhawatiran ekonomi dunia akan adanya resesi masal.
Sebelumnya Trump mengatakan bahwa ia telah memerintahkan perusahan AS untuk mencari alternatif, termasuk menutup operasi di China dan memindahkan produksi ke AS. Hal tersebut ia lakukan berdasarkan Undang-Undang Kekuatan Ekonomi Darurat Internasional.
"Saya bisa mendeklarasikan darurat (ekonomi) nasional. Saya pikir ketika mereka mencuri kekayaan intelektual, di mana kita memiliki kerugian total hampir satu triliun setahun, dalam banyak hal itu darurat," ujar Trump.
BERITA TERKAIT: