Hal tersebut Bolsonaro sampaikan dalam pidatonya pada hari Jumat (24/8), setelah para pemimpin negara G7 melakukan pertemuan dan mengancam akan menggagalkan kesepakatan dagang bila krisis kebakaran Amazon semakin parah.
Dilaporkan oleh AL Jazeera, kebakaran hutan hujan Amazon yang jadi penghasil 20 persen oksigen di bumi ini telah semakin parah. Diketahui jumlah titik kebakaran melonjak hingga 83 persen dari tahun lalu dan menghancurkan sepetak besar lahan yang penting untuk melawan perubahan iklim global.
Dalam pertemuan G7 di Prancis, Presiden Prancis Emmanuel Macron membuat isu ini berada dalam agenda pertemuan puncak akhir pekan ini. Prancis dan Irlandia mengancam akan menentang kesepakatan perdagangan Uni Eropa dengan blok Amerika Selatan yang dicapai pada bulan Juni lalu.
Selain itu, banyak protes terjadi di luar kedutaan besar Brasil, seperti di Mexico City, Lima, London, dan Paris. "Amazon adalah milik Bumi, bukan milik Brazil", begitu tulisan yang ada di kantor diplomatik Brasil di Nicosia, Siprus.
Bolsonaro kemudian merespon hal tersebut dengan mengatakan dalam pidato yang disiarkan di televisi bahwa dirinya telah mengesahkan penggunaan pasukan untuk memerangi kebakaran dan menghentikan deforestasi ilegal di Amazon.
Sebelumnya, presiden Brasil ini bersikeras untuk melakukan pembangunan hutan Amazon demi meningkatkan ekonomi nasional. Namun, gagasan tersebut langsung diprotes oleh para pecinta lingkungan.
Sejak kebakaran besar ini terjadi, Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah memanggil Bolsonaro untuk menawarkan bantuan.
BERITA TERKAIT: