Modi menegaskan hal tersebut saat berpidati di Hari Kemerdekaan India di Benteng Merah, Delhi, Kamis (15/8).
Menurutnya, pasal 370 konstitusi yang memberikan keistimewaan pada Kashmir hanya akan mendorong korupsi para elite di wilayah itu. Dengan dihapuskannya pasal tersebut, dia yakin Kashmir akan memainkan peran penting untuk pembangunan India.
Meski demikian, Modi tidak merujuk pada penutupan dan pemutusan komunikasi yang diberlakukan di Kashmir sejak lebih dari sepekan lalu.
Dalam pidatonya, Modi juga mengkritik warga India yang menentang pencabutan Pasal 370 dan menuduh mereka bermain politik.
Baginya, keputusan mencabut keistimewaan Kashmir merupakan sebuah keberanian yang tidak dimiliki pemerintahan sebelumnya. Sebab mereka takut pada masa depan politik kelompok.
"Aku tidak peduli dengan masa depan politikku. Bagiku, masa depan negara adalah yang utama," tegasnya seperti dilansir oleh
BBC.
Namun demikian, Modi tidak merespon kecaman PM Pakistan Imran Khan. Dalam pidato Hari Kemerdekaan di Azad Kashmir, wilayah yang dikuasai Pakistan, Khan menyebut keputusan Modi salah besar dan memicu ketegangan.
Alih-alih merespon Khan, dalam pidato tersebut Modi justru mengumumkan bahwa India akan memiliki Kepala Staf Pertahanan yang akan memiliki wewenang atas ketiga angkatan bersenjata India serta berbagai persoalan lain, termasuk persoalan lingkungan.
BERITA TERKAIT: