Dia melakukan kunjungan kejutan ke pasar ikan di negara itu pada Selasa (4/6) dengan menggunakan keranjang anyaman demi menghindari penggunaan plastik.
Langkah Magfuli menyedot perhatian. Pasalnya, bukan hal yang biasa bagi seorang pria untuk membawa keranjang belanja di Tanzania, terutama seseorang yang berstatus presiden.
Dalam perjalanannya ke pasar ikan di kota pantai Dar es Salaam, Magufuli, yang dijuluki "The Bulldozer" karena sikap yang kerap tidak masuk akal, mengatakan bahwa dia ingin membuktikan bahwa pembeli di Tanzania tidak lagi perlu menggunakan kantong plastik.
Dia menambahkan bahwa pelanggan tidak harus menekan penjual ikan untuk memberikan kantong plastik.
Magfuli menjelaskan, polusi plastik dapat memiliki efek besar pada kehidupan laut.
Kantong plastik juga menjadi penyebab banjir di kota-kota karena menghalangi saluran air.
"Dalam waktu beberapa tahun negara ini akan aman dari pengaruh kantong plastik," kata Magfuli, seperti dimuat
BBC.
Tanzania sendiri akhir pekan kemarin resmi menetapkan larangan penggunaan kantong plastik. Pelanggaran atas larangan itu akan menghadapi denda hingga 87 dolar AS atau kurungan penjara hingga tujuh hari.
Bagi siapa pun yang ketahuan memproduksi atau mengimpor kantong plastik, denda bisa berlipat menjadi 430 ribu dolar AS atau hingga dua tahun penjara.
Tanzania adalah salah satu dari lebih dari 30 negara Afrika yang menerapkan larangan penggunaan plastik sekali pakai.
Tidak main-main, para pelancong yang tiba di Tanzania sekarang diminta untuk menyerahkan kantong plastik di bandara.
BERITA TERKAIT: