"Kami siap menyambut Anda," kata Stoltenberg kepada menteri setelah bertemu dengan Perdana Menteri Makedonia Utara, Zoran Zaev (Senin, 3/6).
"Penting untuk memenangkan Makedonia Utara untuk reformasi yang telah Anda terapkan,†tambah Stoltenberg seperti dimuat
Reuters.
Anggota NATO diketahui menyetujui perjanjian pada bulan Februari lalu yang memungkinkan mantan republik Yugoslavia itu untuk bergabung menjadi anggota ke-30 NATO.
Langkah itu diambil karena Makedonia Utara telah sepakat dengan Yunani untuk mengubah nama negara.
Januari lalu, parlemen Makedonia menyetujui amandemen konstitusi untuk mengubah nama negara tersebut menjadi Republik Makedonia Utara.
Pada saat itu, Zaev berhasil mengamankan mayoritas dua pertiga yang dibutuhkan di parlemen dalam pemungutan suara bersejarah tersebut. Meski ada pemboikotan oleh oposisi nasionalis, namun dia berhasil mengamankan 81 suara dari 120 suara yang ada di parlemen.
Perubahan nama itu bertujuan untuk mengakhiri perselisihan 27 tahun dengan Yunani, yang memiliki wilayah sendiri bernama Makedonia.
Tiga negara bekas republik Yugoslavia lainnya, yakni Slovenia, Kroasia, dan Montenegro telah lebih dulu bergabung dengan NATO, seperti juga negara-negara lainnya di wilayah Balkan termasuk Albania, Bulgaria dan Rumania.
BERITA TERKAIT: