Sektor Pariwisata Sri Lanka Merugi 1,5 Miliar Dolar AS Akibat Teror Bom Minggu Paskah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Sabtu, 27 April 2019, 00:46 WIB
Sektor Pariwisata Sri Lanka Merugi 1,5 Miliar Dolar AS Akibat Teror Bom Minggu Paskah
Pasca Teror Bom Sri Lanka/Net
rmol news logo Teror bom yang menyerang hotel-hotel mewah dan gereja-gereja di Sri Lanka pada Minggu Paskah pekan lalu bisa melukai sektro pariwisata negara tersebut.

Menteri Keuangan Sri Lanka, Mangala Samaraweera mengatakan, kedatangan wisatawan ke Sri Lanka dapat turun hingga 30 persen setelah pemboman Minggu Paskah, dengan kerugian 1,5 miliar dolar AS tahun ini.

"Pariwisata akan terkena dampak terburuk," kata Samaraweera (Jumat, 26/4).

"Kami memperkirakan penurunan kedatangan 30 persen dan itu berarti kerugian sekitar 1,5 miliar dalam valuta asing," tambahnya seperti dimuat Al Jazeera.

Samaraweera mengatakan negara itu bisa membutuhkan waktu hingga dua tahun untuk sepenuhnya memulihkan diri pasca teror bom.

Teror bom terkoordinasi itu menewaskan sedikitnya 253 orang, berdasarkan angka kematian direvisi pemerintah Sri Lanka. Di antara korban terdapat puluhan warga negara asing. Sementara itu, 500 orang lainnya luka-luka.

Serangan itu adalah yang paling mematikan di negara pulau itu sejak akhir perang saudara 10 tahun lalu, dan menargetkan tiga gereja serta empat hotel di ibukota Kolombo. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA