Â
Langkah itu diambil saat negara tersebut tengah berjuang menghadapi defisit fiskal dan neraca berjalan yang semakin melebar di tengah inflasi yang meningkat.
Â
Per hari ini, harga bahan bakar nasional di Pakistan naik menjadi Rs 98.89 atau sekitar Rp 9.900 per liter dan harga diesel adalah Rs 117.43 atau setara dengan sekitar Rp 11.000.
Â
Pemerintah Pakistan sendiri diketahui mensubsidi harga sebagian besar bahan bakar di negara itu. Namun pemerintah Pakistab memutuskan untuk memotong pembayaran itu dalam beberapa bulan terakhir karena pemerintah Pakistan yang baru terpilih, Tehreek-e-Insaf (PTI), tengah berjuang untuk mengendalikan pengeluaran pemerintah di tengah perlambatan ekonomi secara keseluruhan.
Â
Dalam enam bulan terakhir, negara ini telah menerima setidaknya 8 miliar dolar AS dalam bentuk hibah dan pinjaman dari Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan mitra strategis dan ekonomi utama China.
Â
Masuknya dana-dana tersebut telah membantu Pakistan mencegah krisis cadangan devisa yang membayangi, dengan cadangan bank sentral kembali ke 8,56 miliar dolar AS.
Â
Dikabarkan
Al Jazeera, kenaikan harga bahan bakar saat ini terjadi di tengah meningkatnya inflasi konsumen di negara Asia Selatan tersebut. Inflasi harga konsumen (CPI) Pakistan diketahui mencapai 8,21 persen bulan lalu, merujuk pada data Biro Statistik Pakistan (PBS). Angka itu adalah level tertinggi sejak Juni 2014.
Â
Angka inflasi yan meningkat terutama didorong oleh kenaikan harga bahan bakar dan makanan.
BERITA TERKAIT: