PBB: 2018 Tahun Paling Mematikan Bagi Warga Sipil Afghanistan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Senin, 25 Februari 2019, 01:06 WIB
rmol news logo Kematian warga sipil di Afghanistan sepanjang tahun 2018 lalu merupakan yang tertinggi sejak perang terjadi di negara tersebut.
 
Begitu bunyi laporan terbaru yang dirilis PBB akhir pekan kemarin.
 
Laporan itu, seperti dimuat BBC, mengungkapkan, ada 3.804 kematian warga sipil pada tahun 2018, termasuk 927 anak-anak. Itu adalah angka kematian tertinggi yang tercatat dalam perang jangka panjang negara tersebut.
 
Diketahui bahwa perang Afghanistan dimulai setelah pasukan Amerika Serikat memimpin kampanye untuk menggulingkan Taliban setelah serangan 11 September 2001 atau yang populer dengan nama 9/11.
 
Melonjaknya angka kematian di Afghanistan tahun lalu terutama disebabkan oleh lonjakan serangan bunuh diri oleh unsur-unsur anti-pemerintah serta meningkatnya kerusakan pada warga sipil dari operasi udara dan pencarian oleh pasukan pro-pemerintah.
 
Laporan yang sama juga mengungkapkan bahwa tahun lalu merupakan tahun di mana jumlah korban sipil terbanyak yang pernah tercatat dari serangan bunuh diri dan operasi udara. Tercatat ada lebih dari 500 warga sipil terbunuh oleh operasi udara.
 
Bukan hanya itu, serangan di darat, terutama antara pasukan pro-pemerintah dan kelompok-kelompok anti-pemerintah, juga tetap menjadi penyebab utama jatuhnya korban sipil. [mel]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA