Pernyataan itu dibuat selang satu tahun setelah pemerintah El Salvador sebelumnya memutuskan hubungan diplomatik dengan Taiwan demi mempererat kerjasama dengan China.
Diketahui bahwa pada Agustus 2018 lalu, pemerintah El Salvador memutuskan hubungan dengan Taiwan untuk menjalin hubungan dengan China, mengikuti Republik Dominika dan Panama.
China kemudian menawarkan kepada El Salvador sekitar 150 juta dolar AS untuk proyek-proyek sosial dan 3.000 ton beras untuk membantu ribuan warga El Salvador yang dilanda kekeringan.
Federico Anliker, anggota dekat tim Bukele dan sekretaris jenderal partai New Ideas mengatakan, pemerintahan Bukule mendatang akan menyelidiki mengapa pemerintahan sebelumnya memilih untuk menjalin hubungan dengan China.
"Dengan masalah hubungan China, China-Taiwan, kita harus mempelajarinya dan menempatkannya dalam keseimbangan, apa yang terbaik untuk negara, bukan apa yang terbaik untuk partai politik, seperti yang dilakukan (pemerintahan yang akan keluar)," kata Anliker kepada media lokal dan dimuat ulang
Reuters.
"Kami tidak diajak berkonsultasi, mereka juga tidak memberi kami alasan (mengapa membangun) hubungan dengan China. Sekarang kita harus selidiki secara detail," lanjutnya.
Pernyataan itu agaknya tidak mengejutkan, mengingat semasa kampanye, Bukele kerap mengkritik manfaat yang diterima El Salvador setelah menjalin hubungan diplomatik dengan China.
[mel]