Pendaratan seluruh armada dilakukan untuk diinspeksi di bagian tabung bahan bakar yang diduga mengalami masalah.
Dalam sebuah pernyataan, Kantor Program Bersama F-35 mengatakan, Amerika Serikat dan mitra internasionalnya telah menangguhkan operasi penerbangan, sementara inspeksi armada tabung bahan bakar dilakukan.
"Jika tersangka tabung bahan bakar dipasang, bagian itu akan dihapus dan diganti. Jika tabung bahan bakar yang baik diketahui sudah terpasang, maka pesawat itu akan dikembalikan ke status penerbangan," begitu bunyi pernyataan itu.
"Pemeriksaan diharapkan akan selesai dalam 24 hingga 48 jam ke depan," sambung pernyataan yang sama,
Untuk diketahui, F-35 adalah program senjata terbesar dan termahal dari jenisnya di dunia. Program ini diperkirakan akan berlangsung beberapa dekade dan penjualan global diproyeksikan menjadi 3.000.
Kantor akuntabilitas pemerintah Amerika Serikat memperkirakan semua biaya yang terkait dengan proyek akan berjumlah satu triliun dolar.
Dikabarkan
BBC, pesawat yang menggunakan teknologi siluman untuk mengurangi visibilitasnya ke radar tersebut hadir dalam tiga varian.
Sementara itu kecelakaan di South Carolina baru-baru ini melibatkan F-35B, yang mampu mendarat secara vertikal dan biaya sekitar 100 juta dolar AS. Pilot dalam insiden itu terlontar dengan selamat tetapi pesawat hancur.
[mel]
BERITA TERKAIT: