Hal itu dipastikan oleh pihak Gazprom di sela-sela Forum Ekonomi Timur di Vladivostok. Jika rampungm saluran pipa ini akan menjadi salah satu yang terbesar di dunia.
"Kami harus mengelas 40 kilometer," kata Wakil Ketua Gazprom dari Komite Manajemen Vitaly Markelov seperti dimuat
Russia Today.
Pekan lalu, pihak Gazprom melaporkan bahwa 2.000 kilometer pipa dilas dan diletakkan dari Yakutia, Rusia ke perbatasan Rusia-China.
Diketahui bahwa pembangunan megaproyek itu merupakan hasil kerjasama Gazprom dan China National Petroleum Corporation (CNPC). Kedua belah pihak menandatangani perjanjian untuk gas yang akan dipasok melalui rute timur (Power of Siberia gas pipeline) pada tahun 2014.
Kesepakatan 30 tahun itu menyediakan pengiriman gas Rusia ke China pada 38 miliar meter kubik per tahun. Pasokan gas akan dimulai pada Desember 2019.
Pembangunannya tidak mudah bagi Gazprom, karena jalur pipa melewati daerah berawa, pegunungan, dengan kondisi lingkungan ekstrim Siberia.
Dengan membangun proyek ini, Gazprom tidak hanya bermaksud untuk memasok gas ke China, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan sosial dan ekonomi Rusia Timur Jauh.
[mel]
BERITA TERKAIT: