Najib Razak Pamer Dokumen Donasi Dari Saudi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Selasa, 11 September 2018, 14:14 WIB
Najib Razak Pamer Dokumen Donasi Dari Saudi
Najib Razak/CNA
rmol news logo Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak merilis dokumen untuk mendukung klaimnya dan menunjukkan bahwa dana kontroversial senilai 2.6 miliar ringgit Malaysia yang disetorkan ke rekening bank pribadinya adalah sumbangan dari royalti Saudi.

Dana ini pertama kali dilaporkan oleh Wall Street Journal pada Juli 2015, ketika melaporkan bahwa penyelidik yang menyelidiki kasus 1MDB telah menemukan bahwa ada dana senilai 2.6 miliar ringgit Malaysia telah ditransfer langsung ke rekening bank Najib yang saat itu menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia.

Najib memposting dokumen yang dipindai di Facebook pada hari Senin (10/9) yang menunjukkan transaksi 80 juta dolar AS dari Kementerian Keuangan Arab Saudi dan tambahan 20 juta dolar AS dari satu Pangeran Faisal Turki Al-Saud.

Di antara dokumen itu juga ada surat dari Pangeran Saudi Abdul Aziz Al-Saud, yang menyebutkan "hadiah" sebesar 100 juta dolar AS

"Mengingat persahabatan yang telah kami kembangkan selama bertahun-tahun dan ide-ide baru Anda sebagai pemimpin Islam modern, saya dengan ini memberikan Anda sejumlah seratus juta dolar AS hadiah yang akandikirimkan kepada Anda pada saat seperti itu dan dengan cara yang saya anggap cocok," tulis sang pangeran.

"Hadiah tidak boleh ditafsirkan sebagai tindakan korupsi karena ini bertentangan dengan praktik Islam dan saya pribadi tidak mendorong praktik semacam itu dengan cara apa pun,” tambah sang pangeran dalam surat itu, yang bertanggal 1 Februari 2011.

Najib menjelaskan bahwa sumbangan itu dilakukan setelah Arab Spring yang merupakan serangkaian protes anti-pemerintah di Timur Tengah yang dimulai pada akhir 2010.

"Almarhum Raja Abdullah sangat prihatin pada waktu itu dan bertindak untuk mendanai para pemimpin dan pemerintah Muslim untuk menjamin stabilitas," kata Najib, menambahkan bahwa raja juga khawatir tentang kemungkinan "Malaysia Spring".

"Karena saya bukan lagi perdana menteri dan Raja Abdullah telah meninggal, saya pikir pantas bagi saya untuk mengungkapkan dokumen-dokumen berikut ini untuk membersihkan nama saya dari berbagai tuduhan dan fitnah," kata Najib seperti dimuat Channel News Asia. [mel]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA