Mortir itu mulanya tidak meledak dan ditemukan oleh sekelompok anak. Mereka kemudian bermain-main dengan mortir tersebut. Namun mortir itu ternyata masih aktif dan meledak tak lama setelahnya.
Akibatnya, seorang ibu, putrinya, dan seorang gadis lainnya meninggal ketika mortir itu meledak di distrik Sorkhrod di Nangarhar akhir pekan kemarin.
Selain korban tewas, delapan orang lainnya terluka, termasuk dua perempuan.
Mortir tersebut diyakini telah ditembakkan oleh militan Taliban pada hai sebelumnya, namun tidak meledak.
Taliban sendiri telah mengobarkan perang pahit di Afghanistan dengan tujuan akhir memerintah negara dan memaksakan interpretasi yang ketat terhadap hukum Islam. Kelompok ini mengendalikan Afghanistan hingga 2001, ketika digulingkan oleh koalisi pimpinan Amerika Serikat yang menyerbu negara itu menyusul serangan 9/11.
Dalam beberapa tahun terakhir, sebuah gerilyawan Taliban telah mengambil kendali atas wilayah-wilayah yang signifikan di negara itu. Demikian seperti dimuat
CNN.
[mel]
BERITA TERKAIT: