Wanita Muslim Dua Kali Lipat Lebih Banyak Melakukan Aborsi Daripada Warga Denmark

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Rabu, 25 April 2018, 12:35 WIB
Wanita Muslim Dua Kali Lipat Lebih Banyak Melakukan Aborsi Daripada Warga Denmark
Denmark Ilustrasi/Net
rmol news logo Wanita-wanita dari negara Muslim di Denmark mengalami hampir dua kali lebih banyak kasus aborsi bila dibandingkan dengan wanita keturunan Denmark itu sendiri.

Begitu bunyi laporan dari Dewan Kesehatan Nasional Denmark yang dirilis di surat kabar Denmark Kristeligt Dagblad, pekan ini.

Dalam laporan itu diungkapkan bahwa wanita dengan latar belakang keluarga di Iran, Lebanon, Irak dan Pakistan termasuk di antara mereka yang melakukan aborsi paling banyak.

Imam dan presiden Asosiasi Arab di kota Aabenraa di Denmark, Kassem Rachid, mengatakan kepada surat kabar tersebut bahwa dia terkejut dengan data itu.

Rachid menyebut, kemungkinan ada dua faktor utama yang menyebabkan fenomena tersebut terjadi. Pertama adalah karena adanya masalah perkawinan dan kedua adalah orang yang tidak menginginkan lebih banyak anak.

Dia juga menekankan bahwa para wanita Muslim yang melakukan aborsi tersebut bukanlah muslim yang taat.

"Beberapa wanita Muslim bukan Muslim yang saleh dan karena itu mereka tidak menganggap aborsi itu ilegal. Karena itu tidak diperbolehkan bagi umat Islam untuk melakukan aborsi," jelas Rachid seperti dimuat Russia Today.

Sementara itu Sosiolog Astrid Krabbe Trolle, dari Institut Studi Multikultural dan Regional di Universitas Kopenhagen juga terkejut dengan temuan ini. Namun, dia mencatat bahwa imigran dari Timur Tengah pada umumnya lebih dipengaruhi oleh kondisi sosial yang buruk.

"Kondisi sosial yang buruk dan pendidikan rendah biasanya terkait dengan banyak aborsi," jelasnya.

Krabbe Trolle mencatat bahwa pada pertengahan tahun 2000an para imigran dari negara-negara seperti China, Filipina, dan Vietnam berada di antara negara-negara asal, dari mana sebagian besar perempuan melakukan aborsi, namun jumlah mereka menurun dalam beberapa tahun terakhir. [mel]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA