Santrich yang adalah mantan juru runding perdamaian dengan pemerintah Kolombia ditangkap atas permintaan dari Amerika Serikat. Dia dituduh melakukan perdagangan narkoba oleh pengadilan di New York.
Jaksa Agung Kolombia, Nestor Martinez, menyebut bahwa Santrich berencana untuk mengekspor 10 ton kokain senilai USD 320 juta ke Amerika Serikat.
"Mereka yang ditahan telah mengkhianati nilai-nilai dan prinsip-prinsip perjanjian damai," kata Martinez dalam pidato yang disiarkan televisi bersama Presiden Juan Manuel Santos.
Santrich sendiri akan tetap ditahan di Kolombia sampai ada permintaan ekstradisi dari Amerika Serikat.
Salah satu anggota senior Farc, Ivan Marquez, mengatakan penangkapan itu adalah salah satu momen terburuk bagi proses perdamaian.
Pemberontak Farc sendiri diketahui menandatangani perjanjian damai dengan pemerintah Kolombia pada tahun 2016.
Presiden mengatakan dugaan pelanggaran terjadi setelah perjanjian damai ditandatangani pada tahun 2016, karena di bawah perjanjian damai, kejahatan narkoba sebelumnya tidak lagi dapat dihukum.
Setelah Pasukan Bersenjata Revolusioner Kolombia dilucuti tahun lalu, kelompok itu mengumumkan pembentukan sebuah partai politik dengan tetap menjaga akronim "Farc" namun dengan istilah yang baru.
Sebagai bagian dari kesepakatan, Farc diberi 10 kursi di Kongres hingga 2026, terlepas dari berapa banyak suara yang mereka terima dalam pemilihan.
Sementara itu Santrich, yang nama aslinya adalah Seuxis Hernández Solarte, dijadwalkan untuk mengambil tempat duduknya di Kongres pada bulan Juli mendatang.
[mel]
BERITA TERKAIT: