Pemerintah Malaysia Tegas Bantah Pernah Pekerjakan Cambridge Analytica

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Rabu, 21 Maret 2018, 10:43 WIB
rmol news logo Pemerintah Malaysia tidak pernah mengontrak, mempekerjakan atau membayar Cambridge Analytica atau perusahaan induknya SCL Group.

Begitu penegasan yang dikeluarkan oleh Kantor Perdana Menteri Malaysia (Selasa, 20/3). Penegasan itu dikeluarkan sebagai tanggapan atas laporan bahwa perusahaan konsultan politik telah membantu Barisan Nasional (BN) yang berkuasa. Koalisi tersebut memenangkan pemilihan umum tahun 2013 lalu.

"Bertentangan dengan laporan media, tak satu pun dari Cambridge Analytica maupun perusahaan induk SCL Group yang pernah, sekarang atau di masa lalu, telah dikontrak, dipekerjakan atau dibayar dengan cara apa pun oleh Barisan Nasional, Kantor Perdana Menteri atau bagian manapun dari Pemerintah Malaysia," begitu bunyi keterangan tersebut seperti dimuat Channel News Asia.

Dilaporkan Reuters, eksekutif dari perusahaan Inggris Cambridge Analytica dituduh menggunakan data pribadi Facebook untuk memanipulasi pemilihan Amerika Serikat. Perusahaan itu juga dilaporkan telah menggunakan jaringan perusahaan shell untuk menyamarkan kegiatan mereka dalam pemilihan di Meksiko, Malaysia dan Brasil untuk mempengaruhi hasil pemilu.

Cambridge Analytica disebut-sebut pernah mendukung Barisan Nasional di negara bagian Kedah dengan kampanye pengiriman pesan yang disoroti menyoroti perbaikan sekolah mereka sejak 2008.

Hal ini melibatkan Mukhriz Mahathir, putra mantan perdana menteri Mahathir Mohamad, mengingat bahwa ia bersama BN Kedah dan menjadi menteri utama negara pada tahun 2013 sampai ia dipecat dari partai. Dia kemudian membantu membentuk partai oposisi, Parti Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM). [mel]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA