Dia maju untuk dengan alasan untuk "menyelamatkan" negaranya dari kekacauan pasca lengsernya sang ayah.
Putra kedua Gaddafi itu diketahui dijerat oleh Pengadilan Pidana Internasional (ICC) atas tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Kini dia berusaha untuk mencalonkan diri dalam pemilihan presiden negara tersebut, yang akan diadakan sekitar akhir tahun ini.
Pria berusia 45 tahun tersebut saat ini diketahui tidak tinggal di Libya, melainkan bersembunyi di Tunisia. Dia meluncurkan kampanye kepresidenannya sebagai anggota Front Populer untuk Pembebasan Libya (PFLL) awal pekan ini.
"Saif al-Islam Gaddafi telah memutuskan untuk mencalonkan diri dalam pemilihan presiden yang akan datang dan tidak bercita-cita untuk berkuasa dalam arti tradisionalnya," kata juru bicara PFLL Ayman Abu Ras saat konferensi pers di Tunis seperti dimuat
Russia Today.
Namun demikian, pencalonannya baru akan resmi bila sudah ada pembukaan pendaftaraan pemil di Libya.
Abu Ras menyebut bahw apencalonan Saif al-Islam Gaddafi ini berencana untuk menyelamatkan Libya dan membangun perdamaian dan stabilitas di negara yang dilanda perang itu.
Dia menambahkan bahwa program reformasi Gaddafi mencakup visi politik, keamanan dan sosial yang komprehensif untuk masa depan Libya yang modern dan terbuka.
[mel]
BERITA TERKAIT: