Dorong Wisatawan, Thailand Menentang Pariwisata Seks

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Kamis, 01 Maret 2018, 14:32 WIB
Dorong Wisatawan, Thailand Menentang Pariwisata Seks
Thailand/Net
rmol news logo Badan pariwisata Thailand mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya sangat menentang segala bentuk pariwisata seks.

Thailand secara konsisten terpilih sebagai salah satu tujuan pariwisata dunia dengan pantai dan kuil Buddha yang khas. Negara ini diprediksi akan menyambut sekitar 37 juta wisatawan asing tahun ini.

Namun di sisi lain, negara ini juga dikenal dengan "wisata seks". Meskipun pelacuran ilegal di Thailand, namun ada sejumlah rumah bordir yang sering menjadi daya terik warga lokal dan wisatawan asing.

Awal pekan ini ada kasus di mana polisi Thailand menahan sekelompok 10 orang Rusia yang menjalankan kelas pelatihan seks untuk rekan mereka di kota tepi pantai Pattaya, dan telah menugaskan mereka untuk bekerja di Thailand tanpa izin.

"Otoritas Pariwisata Thailand (TAT) memastikan bahwa strategi pemasaran dan kebijakan untuk memindahkan Thailand ke depan sebagai tujuan mutu telah melangkah ke arah yang benar dan sangat menentang segala bentuk pariwisata seks," begitu keterangan yang dirilis TAT pekan ini.

Xinhua memuat bahwa praktik "wisata seks" di Thailand biasanya berkedok pijat sabun yang biasanya berujung pada layanan seksual.

Menurut data UNAIDS tahun 2014 lalu, ada sekitar 123.530 pekerja seks di Thailand. [mel]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA