Mereka yang mendapat ancaman deportasi adalah Taegun Kim dan keluarganya. Sebelas tahun lalu dia dan istrinya serta seorang anaknya datang ke Kanada sebagai pengungsi. Kini mereka telah memiliki dua anak lagi yang lahir di Kanada dan memiliki kewarganegaraan Kanada.
Dia kini erancam dideportasi dan dipisahkan dengan dua anaknya yang merupakan warga negara Kanada.
Ancaman serupa juga dihadapi keluatha Jo. Dia memiliki dua anak yang lahir di Kanda dan memiliki kewarganegaraan Kanada.
Keluarga tersebut mengakui bahwa mereka membohongi permohonan suaka mereka dengan mengatakan bahwa mereka membelot ke China, bukan Korea Selatan untuk membantu mempermudah proses imigrasi, namun mereka melakukannya untuk menghindari situasi yang mengerikan.
Kanada sendiri diketahui telah mendeportasi hampir 2.000 pencari suaka sejak 2013 karena pemerintah mengatakan mereka berbohong dalam formulir permohonan suaka mereka. 150 warga Korea lainnya masih dalam ancaman deportasi.
Rocky Kim dari Federasi Kanada kelompok Defectors Korea Utara mengatakan bahwa anggota keluarga yang masih berada di dalam negara totaliter tetap rentan karena pelarian mereka. Karena itulah, deportasi bisa memperburuk situasi para pencari suaka tersebut.
Para pencari suaka tersebut memilih Kanada karena menilai bahwa Korea Selatan tidak aman bagi mereka untuk mengungsi karena mata-mata Korea Utara dapat melacak mereka.
"Jika kita ditemukan oleh pemerintah Korea Utara, keluarga kita yang tinggal di Korea Utara akan dieksekusi atau dikirim ke kamp kerja paksa," kata Kim.
Seorang pengacara telah bertemu pejabat Kanada untuk mengajukan banding ke Menteri Imigrasi Ahmed Hussen untuk mengizinkan orang Korea tinggal dengan alasan belas kasih. Namun belum ada tanggapan atas hal itu. Demikian seperti dimuat
Al Jazeera.
[mel]
BERITA TERKAIT: