Peneliti Temukan Ribuan Reruntuhan Maya Di Guatemala

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Sabtu, 03 Februari 2018, 09:27 WIB
Peneliti Temukan Ribuan Reruntuhan Maya Di Guatemala
Penemuan reruntuhan Maya lewat teknologi/BBC
rmol news logo Sekelompok peneliti menemukan lebih dari 60 ribu reruntuhan Maya tersembunyi di Guatemala baru-baru ini.

Penemuan itu berhasil terjadi akibat teknologi laser yang digunakan untuk survei secara digital di bawah kanopi hutan. Hasilnya, diungkapkan rumah, istana, jalan raya yang ditinggikan, dan benteng pertahanan di wilayah tersebut. Ini merupakan sebuah terobosan besar arkeologi dengan menggunakan teknologi.

Para peneliti memetakan 2.100 kilometer persegi wilayah di Peten utara, Guatemala. Arkeolog percaya bahwa teknologi mutakhir akan mengubah cara dunia melihat peradaban Maya.

"Saya pikir ini adalah salah satu kemajuan terbesar dalam lebih dari 150 tahun arkeologi Maya," kata Stephen Houston, Profesor Arkeologi dan Antropologi di Universitas Brown yang terlibat dalam penelitian tersebut.

Houston mengatakan kepada BBC bahwa setelah berpuluh-puluh tahun bekerja di bidang arkeologi, dia menemukan penelitian terbaru ini menakjubkan.

"Saya tahu ini kedengarannya hiperbolik tapi ketika saya melihat citra itu membuat mata air mata menangis," sambungnya.

Hasil dari penelitian yang menggunakan teknologi Lidar, yang merupakan singkatan dari "deteksi dan jangkauan ringan", menunjukkan bahwa Amerika Tengah mendukung peradaban maju yang lebih mirip dengan budaya canggih seperti Yunani kuno atau China.

"Semuanya dinyalakan," kata arkeolog dari Ithaca College Thomas Garrison.

Dia percaya bahwa skala penduduk Maya jauh lebih tinggi tiga hingga empat kali lipat daripada yang diperkirakan sebelumnya. [mel]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA