Menurut keterangan Departemen Kehakiman Amerika Serikat dalam sebuah pernyataan (Jumat, 2/2), pria bernama Peter Levashov berusia 37 tahun menjalankan botnet Kelihos, yakni jaringan dengan lebih dari 100.000 perangkat yang terinfeksi yang digunakan oleh penjahat siber untuk menyebarkan virus, ransomware, email phishing dan serangan spam lainnya.
Levashov membantah tuduhan tersebut dalam sebuah dakwaan delapan kali yang diajukan oleh seorang juri federal di Connecticut pada bulan April tahun lalu. Dia juga melawan ekstradisi tersebut dengan mengatakan kepada Pengadilan Tinggi Spanyol pada bulan September bahwa dia telah bekerja untuk partai Rusia Rusia Vladimir Putin selama 10 tahun terakhir.
Dimuat
Channel News Asia, dia mengatakan kepada pengadilan bahwa penyidik ​​di Amerika Serikat akan menyiksanya untuk mendapatkan informasi tentang pekerjaan politiknya jika dia dikirim ke sana untuk menghadapi tuntutan tersebut.
Namun ekstradisi tetap dilanjutkan dan Levashov didakwa oleh jaksa Amerika Serikat yang menyebabkan kerusakan yang disengaja pada komputer dan kecurangan kawat yang dilindungi. Hal itu membawa hukuman penjara potensial hingga 52 tahun jika dia dinyatakan bersalah dalam persidangan.
Levashov sendiri ditangkap saat berlibur di Barcelona bulan April lalu dan pada bulan Oktober, Pengadilan Tinggi Spanyol mengabulkan permohonan Amerika Serikat untuk mengekstradisi dia.
[mel]
BERITA TERKAIT: