Pihak militer mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mayat tersebut ditemukan di rute penyelundupan manusia pada dini hari pada Jumat (19/1) setelah badai salju menimpa daerah Masnaa, di mana perbatasan resmi Lebanon yang berseberangan dengan Suriah.
"Tentara menyelamatkan enam orang Suriah yang mengungsi, yang satu di antaranya meninggal kemudian di sebuah rumah sakit karena radang dingin," kata pernyataan tersebut.
"Mayat tersebut dibawa ke rumah sakit di daerah tersebut, dan tentara terus mencari orang-orang terlantar lainnya yang terperangkap di salju, untuk mengevakuasi mereka dan memberikan perawatan medis untuk mereka," sambungnya.
Identitas pengungsi Suriah tidak segera diketahui. Menurut beberapa laporan, setidaknya satu anak ditemukan di antara mayat tersebut. Dua warga Suriah lainnya ditangkap dan dituduh melakukan penyelundupan manusia.
Di wilayah perbatasan Lebanon-Suriah suhu mengalami penurunan karena musim dingin melanda dan salju yang turun. Hal itu membuat lebih dari 357.000 pengungsi Suriah tinggal di tenda sementara di Lembah Bekaa, sekitar 60 km utara Masnaa berada dalam kondisi yang lebih sulit.
Saat ini tercatat setidaknya ada satu juta pengungsi Suriah yang terdaftar di Lebanon, meskipun pejabat pemerintah memperkirakan bahwa jumlahnya mendekati 1,5 juta.
Badan pengungsi PBB (UNHCR) mengatakan bahwa pihaknya tidak mendapatkan uang yang dibutuhkan untuk membantu pengungsi Suriah di Lebanon melalui musim dingin yang keras lainnya.
[mel]
BERITA TERKAIT: