Akibat bentrokan tersebut, otoritas setempat terpaksa menutup bandara dengan alasan keamanan.
Pejabat keamanan mengatakan kepada
Al Jazeera pada hari Senin (15/1) bahwa semua penerbangan telah dihentikan dari bandara Mitiga Tripoli sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Pejabat kesehatan mengatakan setidaknya sembilan orang telah terbunuh dan 32 lainnya terluka, setelah kelompok Bugra tersebut melancarkan serangan di pagi hari.
Mitiga sendiri adalah sebuah pangkalan militer di dekat pusat Tripoli yang telah menjadi bandara utama untuk penerbangan sipil, karena bandara internasional sebagian hancur karena pertempuran pada tahun 2014.
Bentrokan meletus karena kelompok Bugra, yang dipimpin oleh Basheer al-Bugra, percaya bahwa karena pangkalan udara terletak di Tajoura, di mana mereka mendapat dukungan rakyat, mereka harus dituntut untuk melindunginya.
"Akar kekerasan berasal dari keputusan Special Deterrence Force untuk membuat sebuah penjara di fasilitas tersebut," kata koresponden
Al Jazeera.
"Lebih dari 1.000 tersangka diyakini ditahan di penjara, termasuk pejuang dari afiliasi ISIS setempat, mantan pemberontak, aktivis, dan tersangka kriminal," sambungnya.
[mel]
BERITA TERKAIT: