Presiden Palestina Mahmoud Abbas diketahui menarik kembali jaminannya untuk membayar listrik ke Israel pada bulan April tahun lalu. Hal ini membuat dua juta penduduk Gaza hanya memiliki tiga sampai empat jam listrik sehari karena persediaan dipangkas sekitar setengahnya.
Langkah Abbas, yang mempengaruhi sekolah, pabrik, rumah sakit dan rumah tangga, merupakan bagian dari upaya untuk menekan Hamas agar melonggarkan pegangannya di atas daerah kantung tersebut.
Namun, sebuah pernyataan singkat oleh Menteri Energi Israel Yuval Steinitz pada akhir pekan kemarin mengatakan bahwa pihaknya telah memerintahkan jalur listrik, yang dapat menghasilkan listrik hingga 120 megawatt, dipersiapkan untuk operasi penuh paling lambat awal pekan ini. Langkah tersebut akan memulihkan tambahan 50 megawatt listrik ke Gaza.
Seorang ekonom Gaza mengatakan pemulihan listrik dari Israel, pemasok listrik utama di enclave atau daerah kantung, dapat meningkatkan pengiriman listrik sampai enam jam. Saat ini, satu-satunya pembangkit listrik di Gaza hanya menghasilkan sedikit tenaga. Demikian seperti dimuat
Reuters.
[mel]
BERITA TERKAIT: