Klaim itu dikeluarkan ISIS melalui outlet berita Amaq jelang akhir pekan ini. Namun demikian tidak ad abukti lebih lanjut yang dirilis.
Dikabarkan
BBC, ISIS diketahui telah merekrut ribuan pejuang dari Rusia dan bekas negara Soviet. Presiden Rusia Vladimir Putin juga sebelumnya pernah memperingatkan bahaya yang dihadapi jika mereka kembali ke rumah.
Intervensi Rusia dalam perang Suriah di sisi pemerintah diyakini telah menjadikannya sebagai target utama ISIS dan kelompok militan lainnya.
Putin sendiri merespon serangan tersebut sebagai sebuah tindakan terorisme.
Sementara investigator menggambarkan bom tersebut sebagai perangkat buatan yang dilengkapi komponen mematikan yang menghasilkan ledakan setara dengan 200g TNT.
[mel]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: