Sebelumnya diketahui bahwa layanan visa non-imigran Amerika Serikat dihentikan sementara setelah penangkapan salah satu karyawan konsulatnya pada bulan Oktober lalu.
Pekerja tersebut telah ditahan karena diduga memiliki hubungan dengan seorang ulama yang dipersalahkan atas kudeta yang gagal tahun lalu di Turki, Fetullah Gulen.
Namun kini, Departemen luar negeri AS mengatakan bahwa yakin bahwa postur keamanan telah meningkat dengan cukup baik sehingga layanan kembali dilanjutkan.
Turki juga dinilai telah mematuhi jaminan tingkat tinggi yang diajukan ke Amerika Serikat.
Kedutaan Turki di Washington menyambut baik keputusan Amerika Serikat tersebut dan mengatakan bahwa pembatasan visa untuk warga negara Amerika Serikat yang diberlakukan sejak dimulainya perselisihan juga akan dicabut.
[mel]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: