Setiap negara dan setiap wilayah memiliki tradisi Natal masing-masing yang khas. Berikut beberapa tradisi natal yang unik dan berbeda.
1. Finlandia: Sauna meriahNegara ini memiliki lebih dari dua juta sauna, padahal populasinya hanya sekitar 5,5 juta jiwa. Tidak heran jika di perayaan Natal banyak keluarga di Finlandia memilih menghabiskan bersama di sauna.
Puncak perayaan Natal Finlandia datang pada malam Natal, ketika warga Finlandia berbondong-bondong datang ke sauna untuk bersantai sebelum perayaan malam. Mereka percaya bahwa berendam di sauna adalah cara yang bagus untuk meredakan ketegangan sebelum tamu makan malam Natal tiba.
2. India: Pohon pisang NatalNatal identik dengan pohon Natal yang umumnya adalah pohon cemara yang dihias dengan berbagai ornamen Natal. Namun lain cerita di India.
Mengingat minimnya pohon cemara di India, tradisi menghias pohon banyak dilakukan pada pohon pisang atay mangga. Banyak keluarga Kristen India yang menghiasi pohon pisang atau mangga dengan hiasan Natal layaknya pohon cemara.
Di India sendiri ada sekitar 2,3 persen populasi yang beragama Kristen atau setara dengan lebih dari 25 juta pengikut.
3. Republik Ceko: Sepatu berguling untuk kehidupan percintaanKebiasaan malam Natal di Republik Ceko mengundang wanita-wanita Ceko yang masih lajang untuk berdiri berpunggungan di depan pintu dan melepaskan sepatu mereka.
Mereka melemparkan sepatunya ke bahu mereka ke arah pintu dan bagaimana sepatu tersebut jatuh ke tanah memprediksikan prospek romantis mereka sepanjang tahun.
4. Jepang: Natal KFCSelama beberapa tahun terakhir, sudah menjadi kebiasaan bagi orang Jepang untuk menyelipkan pesta perayaan KFC pada Hari Natal. Hal ini terjadi berkat kampanye periklanan KFC yang sukses.
Cabang KFC di seluruh Jepang melaporkan bahwa keluarga akan mengantri di sekitar blok untuk mengambil paha dan sayap ayam KFC. Tradisi sekarang menjadi sangat populer sehingga pesanan untuk KFC Christmas Party Barrel diambil pada awal Oktober.
Di Jepang hanya sekitar satu persen dari populasi adalah orang Kristen, dan Natal bukanlah hari libur resmi. Jadi gagasan bahwa keluarga akan menghabiskan sepanjang hari memasak ham atau kalkun dan lauk dianggap tidak praktis.
[mel]
BERITA TERKAIT: