Langkah tersebut dilakukan di tengah kemarahan yang meluas di Tunisia, dengan kelompok hak asasi manusia mengutuk tindakan "rasis dan diskriminatif".
Kementerian Transportasi Tunisia mengatakan bahwa tindakan tersebut akan tetap berlaku sampai Emirates dapat mengoperasikan penerbangan sesuai dengan hukum dan kesepakatan internasional.
Memanggapi hal tersebut, Uni Emirat Arab (UAE) yang merupakan negara asal maskapai Emirates mengatakan bahwa ada informasi keamanan yang menyebabkan sejumlah wanita Tunisia dilarang naik penerbangan tersebut.
"Kami menghubungi saudara Tunisia kami mengenai informasi keamanan yang mengharuskan dilakukannya prosedur khusus," kata Menteri Luar Negeri Emirati Anwar Gargash di Twitter seperti dimuat
BBC.
"Kami sangat menghargai wanita Tunisia dan menghormati mereka," tambahnya.
[mel]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: