Sesame Street Akan Bantu Pengungsi Anak Suriah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Kamis, 21 Desember 2017, 07:29 WIB
Sesame Street Akan Bantu Pengungsi Anak Suriah
Karakter Sesame Street memeluk anak Suriah/BBC
rmol news logo Karakter dari program televisi anak-anak Sesame Street akan digunakan untuk membantu mengajari anak-anak yang mengungsi karena perang di Suriah.

Workshop Sesame dan Komite Penyelamatan Internasional telah memenangkan hibah sebesar 100 juta dolar AS untuk membantu tekanan, stres dan trauma yang dialami oleh pengungsi anak.

Hibah itu diberikan oleh Yayasan John D dan Catherine T MacArthur Foundation yang berbasis di Chicago.

Rencananya, ini akan membantu anak-anak di Yordania, Lebanon, Irak dan Suriah

Jeffrey Dunn, ketua Workshop Sesame, mengatakan bahwa krisis pengungsi Suriah adalah isu kemanusiaan pada zaman ini.

"Ini mungkin merupakan inisiatif terpenting kami," katanya.

Ini adalah salah satu sumbangan filantropi terbesar untuk proyek pendidikan semacam itu dan akan mendanai upaya untuk memberikan pendidikan awal tahun serta mengatasi trauma jutaan pengungsi muda yang dibuat oleh konflik Suriah.

Rencana ini akan menghasilkan versi Sesame Street yang disesuaikan untuk para pengungsi Suriah muda, serta tersedia di telepon genggam, yang akan mendukung keaksaraan dan berhitung, membantu untuk mengajarkan tentang hubungan dan mendorong rasa hormat kepada orang lain.

Selain itu juga akan ada pusat pengembangan anak yang dibuat, di mana orang tua akan dapat membawa anak-anak, serta menyediakan fasilitas untuk mendapatkan saran serta sumber dan informasi.

Julia Stasch, presiden yayasan tersebut, mengatakan bahwa ini akan menjadi program intervensi anak usia dini terbesar yang pernah diciptakan dalam situasi kemanusiaan.

"Kurang dari 2 persen anggaran bantuan kemanusiaan global didedikasikan untuk pendidikan, dan hanya sedikit bantuan pendidikan untuk anak-anak," katanya seperti dimuat BBC.

"Tujuan jangka panjangnya adalah mengubah sistem bantuan kemanusiaan untuk lebih fokus membantu memastikan masa depan anak-anak melalui pendidikan," tambahnya.

David Miliband, presiden Komite Penyelamatan Internasional, mengatakan bahwa dana tersebut akan membawa harapan dan kesempatan kepada generasi anak-anak pengungsi.

"Pada saat pemerintah mundur, (organisasi non-pemerintah) dan dermawan perlu ditingkatkan, dan itulah yang kita lihat di sini," jelasnya. [mel]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA