"Ketika ASEAN dibangun tahun 1960an, kita masih berada di tengah Perang Dingin dan negara-negara ASEAN beberapa masoh berada di tahun-tahun awal kemerdekaan di mana sistem ekonomi dan politik belum terbentuk dengan baik," jelasnya dalam acara Symposium on the 50th Anniversary of ASEAN and the 40th Anniversary of Fukuda Doctrine yang bertajuk "Contributions of Japan-Indonesia Relations Towards Further Development of ASEAN" di Hotel Indonesia Kempinski (Jumat, 27/10).
Namun dengan kondisi seperti itu, ASEAN berhasil muncul sebagai organisasi kawasan yang memiliki keragaman budaya, bahasa, agama serta sistem politik dan sistem sosial para negara anggotanya.
"Sejarah ASEAN adalah tentang keberagaman dengan semangat toleransi.
"Dibandingan dengan Uni Eropa, proses integrasi antar negara anggota mungkin lambat, tapi kwunikan pendekatan dengan saling menghormati, penerimaan keberagaman dan penekanan konsensus pembangunan antar negara dengan situasi nasional yang berbeda yang membawa ASEAN menuju kesuksesan seperti saat ini," demikian Fukuda.
[sam]
BERITA TERKAIT: