Selain itu, ia juga akan menyelsaikan ketidakseimbangan perdagangan AS-China. Demikian dikatakan Branstad dalam sebuah pesan video kepada rakyat China yang dirilis kemarin.
Terry Branstad adalah mantan Gubernur negara bagian Iowa. Ia digambarkan oleh Beijing sebagai "teman lama" China. Branstad ditunjuk oleh Presiden Donald Trump sebagai Dubes baru untuk RRC pada 22 Mei lalu, namun kedatangannya ke Beijin belum ditentukan lebih lanjut.
"Menyelesaikan ketidakseimbangan perdagangan bilateral, menghentikan ancaman Korut, dan memperluas hubungan orang ke orang antara AS dan China akan menjadi prioritas utama saya," kata Branstad, diberitakan
Reuters.
Selama ini, Presiden Trump sangat berharap China dan presidennya, Xi Jinping, dapat memberikan pengaruh lebih besar pada Korea Utara. Meski dia mengatakan bahwa usaha China untuk mengendalikan program nuklir dan rudal Utara telah gagal.
Kementerian luar negeri China secara teratur mengatakan bahwa Beijing melakukan semua hal yang dapat dilakukan berkaitan dengan Korea Utara, dengan menerapkan sanksi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, sementara juga mendorong dialog yang lebih luas untuk mengurangi ketegangan.
Menlu AS, Rex Tillerson, mengatakan bahwa dia telah meminta China untuk meningkatkan tekanan ekonomi dan politik terhadap Korea Utara dalam pertemuannya dengan diplomat China, Yang Jiechi, di Washington pekan lalu.
"Kami menghadapi banyak tantangan yang sama. Hubungan kuat AS-China yang kuat dapat berkontribusi terhadap solusi," kata Branstad dalam video tersebut, tanpa merinci tentang bagaimana dia berharap dapat bekerja dengan China.
Branstad juga menceritakan tiga dekade hubungannya dengan China. Mulai dari pertemuan pertamanya dengan Xi Jinping pada tahun 1984, sampai pada tahun 2012 ketika Xi Jinping sudah menjabat wakil presiden.
[ald]
BERITA TERKAIT: