Data tersebut disampaikan Komite Internasional Palang Merah (ICRC) seperti dilaporkan
Al Jazeera.
ICRC mengatakan, enam anggota Palang Merah Nigeria ada di antara mereka yang tewas.
"Selain staf bantuan, diperkirakan bahwa 70 orang telah tewas dan lebih dari 100 terluka," kata ICRC.
Sementara, kelompok bantuan Medecins Sans Frontieres (MSF) mengatakan 52 orang tewas dan 120 luka-luka dalam tragedi itu.
Angkatan udara sendiri mengatakan tidak mengetahui pasti jumlah warga sipil tewas dan terluka dalam serangan yang sebenarnya ditujukan untuk kelompok teroris Boko Haram itu.
Menteri Informasi Nigeria, Lai Mohammed, menyebut tragedi itu sama sekali tidak mencerminkan profesionalisme yang dimiliki angkatan udara Nigeria.
Komandan operasi anti-Boko Haram di timur laut Nigeria, Lucky Irabor, menegaskan bahwa angkatan udara tidak sengaja menargetkan warga sipil. Meski begitu akan tetap dilakukan penyelidikan.
Para pejabat senior militer memastikan bahwa penyelidikan akan dilakukan untuk mengetahui persis apa yang terjadi, terutama soal apakah ada kesalahan pada pilot atau mereka yang terlibat operasi.
Negara bagian Borno telah menjadi pusat perjuangan Boko Haram untuk menciptakan negara khalifah.
Setidaknya 20.000 orang telah tewas dalam konflik Boko Haram sejak 2009, dan lebih dari 2,6 juta orang lainnya kehilangan tempat tinggal.
[ald]
BERITA TERKAIT: