Begitu bunyi laporan terbaru diungkapkan bahwa pesawat jenis Boeing 777 yang menghilang dalam perjalanannya dari Kuala Lumpur ke Beijing dengan 239 orang di dalam penerbangan pada Maret 2014 lalu.
Dalam laporan dari peneliti Australia itu menunjukkan bahwa flaps bagian pesawat tersebut tidak berada dalam posisi "cruise" ketika menghantam permukaan laut.
Laporan tersebut memunculkan keraguan lebih lanjut pada teori sebelumnya dari para analis yang menyebut bahwa pesawat dikendalikan seseorang yang menurunkan ketinggian pesawat sebelum jatuh ke laut.
Laporan tersebut dibuat berdasarkan analisis terhadap sekitar 20 puing yang ditemukan.
Peneliti memusatkan perhatian mereka pada bagian sebelah kanan sayap yang mengepak.
"Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk menginformasikan akhir skenario penerbangan sedang dipertimbangkan oleh tim pencari," kata laporan itu.
Laporan tersebut muncul saat tim penerbangan internasional dan komunikasi ahli berkumpul di Canberra untuk membahas tahap berikutnya dari proses pencarian.
[mel]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.